Sebagai Acuan Langkah Strategis Menjaga Stabilitas Inflasi dan Harga Pangan, Kemendagri Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara daring dan diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Kabupaten Magetan turut serta dalam rapat ini, dihadiri oleh Pj. Bupati Kab. Magetan, Pj. Sekretaris Daerah Kab. Magetan, perwakilan forkopimda serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Pendopo Surya Graha, Senin (7/10/2024).

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa inflasi y-to-d pada 2024 tercatat sebesar 0,74%, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Inflasi inti tercatat sebesar 1,07%, sementara inflasi yang diatur oleh pemerintah hanya sebesar 0,13%. Komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,46%, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga bahan makanan dan energi. Namun, pada awal Oktober 2024, sejumlah daerah seperti Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Biak Numfor mengalami kenaikan harga, di antaranya harga bawang merah naik sebesar 5,50%, minyak goreng naik 0,36%, dan telur ayam naik 0,53%, sementara harga cabai rawit turun 3,24%.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah aksi dan strategi dalam rangka pengendalian inflasi, khususnya di sektor pangan. Ia menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produksi dalam negeri guna menjaga stabilitas harga pangan serta memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam arahannya menyatakan bahwa peningkatan inflasi dapat menyebabkan kerugian di berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam terkait faktor-faktor penyebab inflasi dan solusi yang tepat. Ia juga menghimbau kepada seluruh rekan-rekan gubernur, bupati, dan wali kota untuk lebih proaktif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan, karena mencegah inflasi jauh lebih baik daripada mengendalikan inflasi yang sudah tinggi.

Selain itu, Deputi III Bidang Perekonomian, Edy Priyono, melaporkan hasil pemantauan harga pangan strategis yang menunjukkan kenaikan harga pada beberapa komoditas penting seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, minyak goreng, dan beras. Berdasarkan pemantauan tersebut, Edy merekomendasikan bahwa pemerintah daerah berinisiatif membentuk atau mengembangkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebagai langkah antisipasi dalam menjaga stabilitas harga. Program ini akan didukung oleh Badan Pangan Nasional, Kemendagri, dan instansi terkait lainnya. CPPD disesuaikan dengan kebutuhan tiap daerah, dan pelaksanaannya akan dimonitor secara intensif sesuai dengan Surat Edaran Mendagri No. 500.1.7/339/SJ tentang Penguatan CPPD.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam rapat tersebut juga menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin menggelar Rapat Koordinasi Industri Gim guna memastikan pelaksanaan Peraturan Presiden terkait industri gim berjalan sesuai target. Pemerintah telah melakukan kurasi terhadap delapan gim lokal yang akan dipromosikan melalui kegiatan Hari Gim Indonesia (HARGAI) sebagai upaya mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas inflasi dan harga pangan, serta mendukung keberlanjutan ekonomi nasional di tahun 2024.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)