Rakor pengendalian inflasi rutin dilaksanakan setiap pekan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik indonesia.
Selain membahas terkait inflasi rakor kali ini juga membahas persiapan angkutan lebaran 2025 yang dipimpin langsung oleh Mentri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Senin (17/02).
Dalam paparannya Tito karnavian menyampaikan dalam menghadapi ritual/kebiasaan tahunan yakni mudik lebaran.
Adapun yang perlu dipersiapkan pemerintah pusat maupun daerah yaitu :
1. Memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran transportasi mudik lebaran.
2. Meningkatkan koordinasi terpadu antar pemangku kepentingan tingkat daerah.
3. Koordinasi tingkat sektor.
4. Memastikan kelancaran arus lalu lintas.
5. Memperkuat sistem transportasi.
6. Memastikan kesiapan infrastruktur pendukung.
7. Menjaga ketentraman dan ketertiban untuk kelancaran mudik.
8. Mitigasi resiko kejadian bencana.
9. Meningkatkan pelayanan umum bagi pemudik.
Mendagri menyampaikan jika per Januari 2025 inflasi bulan ke bulan berada diangka -0,76% dan secara tahun ke tahun diangka 0,76%, ini merupakan inflasi dengan angka terendah.
Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan RI juga menyampaikan dalam rangka mengatisipasi kepadatan angkutan selama periode lebaran 2025, Kementrian Perhubungan telah melakukan serangkaian koordinasi awal dengan beberapa kementrian dan lembaga lainnya khususnya terkait dengan rekomendasi kebijakan work from anywhere pada periode lebaran 2025 dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Hari raya diprediksi akan jatuh pada 31 maret dimana hampir bersamaan dengan hari raya nyepi.
2. Dengan adanya hari besar yang bersamaan maka pemerintah direkomendasikan supaya menerapkan WFA mulai 24 maret.
Selama lebaran 2022-2024 pergerakan mobilitas mudik lebaran terus meningkat.
Kementrian perhubungan meminta dukungan dari pemerintah dan sektor terkait agar mudik bisa lancar.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI melalui laporannya menerangkan perkembangan inflasi pada bulan ramadhan dan lebaran 2025. Biasanya dibulan tersebut akan terjadi inflasi yang signifikan, terjadi pada komoditas angkutan udara/angkutan umum.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yuliani menegaskan bahwa kolaborasi dan partisipasi inklusif dengan semua pihak menjadi kunci pelaksanaan transformasi sistem pangan di Indonesia. Harga ditingkat komoditas produsen dengan harga dibawah HAP/HPP yang perlu menjadi perhatian diantaranya Bawang merah lebih rendah 20,94% dan GKG tingkat penggilingan lebih rendah 5,03%.
Hadir secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha Pj Bupati Magetan didampingi Forkopimda Magetan dan OPD terkait.(Diskominfo:cup / fa2 / IKP1)