Rakor pengendalian inflasi daerah kembali dilaksanakan oleh Kemendagri pada Senin (06/01/2025) melalui platform daring Zoom Meeting yang dipimpin langsung oleh Mendagri, Tito Karnavian.
Dalam rakor tersebut Mendagri, Tito Karnavian menyampaikan jika pada minggu pertama di awal tahun 2025 terjadi kenaikan beberapa komoditas. Dan secara umum inflasi di bulan desember 2024 terkendali di angka 1,57% YoY lebih baik daripada tahun 2023 2,6% ada kenaikan perbulan diakibatkan nataru.
“Bawang merah di 205 daerah kabupaten/kota, Daging ayam ras di 201 daerah kabupaten/kota, dan Minyak goreng di 174 daerah kabupaten/kota, cabai merah di 298 daerah kabupaten/kota, telur ayam ras di 242 daerah kabupaten/kota. Perang dagang antara china dengan amerika dan lain semua berpengaruh antara pola dan suplay yang berpengaruh kepada semua negara,maka dari itu kita harus mampu swasembada pangan,” terangnya.
Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS RI melalui paparannya menjelaskan jika secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH pada M4 Januari 2025 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo adi, upaya pengendalian inflasi dan mewujudkan kemandirian pangan berdasarkan (Perpres 81/2024). Aksi BPN menjaga stabilisasi dan inflasi pangan 2025 ada 5 yaitu :
1. Optimalisasi penyaluran beras SPHP pada wilayah dengan harga > HPP sebanyak 300.000 ton bulan januari-februari 2025.
2. Penyaluran bantuan pangan beras kepada 16 jt KPM di bulan januari-februari 2025.
3. Gerakan pangan murah tahun 2025 di 38 provinsi dan 514 kab/kota sebagai langkah pengendalian inflasi pangan.
4. Fasilitasi distribusi pangan sebesar 750 ton.
5. Kios pangan sebesar 453 kios pangan tersebar di indonesia.
Strategi nasional berdasarkan Perpres 81/2024
Hadir juga mengikuti secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha, Pj Sekdakab Magetan , Perwakilan Forkopimda Magetan, jajaran OPD dan stakeholder terkait lainnya.
(Prokopim/adm/ahm)