Bupati Magetan Nanik Sumantri menerima silaturahmi dengan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Magetan bertempat di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha, Rabu (03/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PGRI Magetan Sundarto menyampaikan sejumlah hal terkait pengembangan dunia pendidikan di Magetan. Salah satunya mengenai kendala dalam pengembangan muatan lokal, karena buku ajar muatan lokal harus mendapat izin dari pusat.
” Pelestarian budaya melalui pendidikan sangat penting, mengingat perbedaan budaya dan bahasa antar daerah yang perlu dijaga agar kearifan lokal Magetan tetap lestari,” terangnya.
.
Selain itu, PGRI juga meminta dukungan Pemerintah Daerah untuk memberikan beasiswa bagi siswa maupun guru yang berprestasi maupun yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tak hanya itu, PGRI menekankan pentingnya adanya roadmap pendidikan yang dilengkapi dengan program penelitian dan pengembangan (litbang) untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi.
.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Magetan, Dian Astuti menambahkan bahwa saat ini muatan lokal sudah menerapkan Bahasa Jawa serta penggunaan pakaian adat setiap tanggal 3 tiap bulan. Ke depan, juga diperlukan gerakan pelestarian budaya yang dapat diberlakukan bagi ASN di Kabupaten Magetan.
.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Magetan Nanik menyampaikan beberapa arahan. Untuk muatan lokal Bahasa Jawa, Pemkab akan mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat apakah dapat ditetapkan melalui peraturan bupati. Sementara untuk pelestarian budaya dan kesenian, setiap sekolah di Magetan akan diajarkan tarian khas daerah, yaitu Tari Jalak Lawu.
.
Terkait beasiswa, Bupati menegaskan bahwa prioritas akan diberikan kepada pelajar yang kurang beruntung, agar mereka tetap memiliki kesempatan menempuh pendidikan. Sedangkan penyusunan roadmap pendidikan akan dikoordinasikan bersama Bappeda, Dewan Pendidikan, dan perguruan tinggi.(Prokopim/edh/KD1)