Membangun kesadaran orang tua tentang pentingnya mengasuh anak dengan baik dan positif sesuai hak anak menjadi tugas bersama Ayah dan Ibu. Keluarga perlu memiliki kualitas yang memadai untuk dapat memenuhi hak anak dan memberikan perlindungan kepada anak. Kondisi saat ini banyak keluarga yang belum memahami peran, tugas dan kewajiban sebagai orangtua. Untuk itu kualitas orang tua dan keluarga perlu ditingkatkan sehingga orang tua dan keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pengasuhan anak dengan baik.
Guna memantapkan serta memberikan pengetahuan lanjut terkait pentingnya pola asuh terhadap anak, BKKBN Jatim bekerjasama dengan Pemkab Magetan yang dalam ini melalui Dinas PPKB-PPPA mengadakan Sekolah Orang Tua Hebat yang merupakan terobosan strategis untuk memberikan pendidikan intensif kepada para keluarga balita yang merupakan generasi milenial dan telah berhasil meluluskan banyak orang tua hebat seperti halnya yang hari ini, Rabu (20/11) di Pendapa Kecamatan Nguntoronadi.
Tak kurang 80 orang tua hebat dari 4 (empat) desa se Kecamatan Nguntoronadi berhasil di wisuda pada kesempatan kali ini yang dihadiri langsung oleh Pj Bupati Magetan, Plt Kadin PPKB-PPPA dan Forkopimca Nguntoronadi.
Pj Bupati Magetan yang hadir dalam giat kali ini menaruh kepercayaannya terhadap para orang tua yang ikut dalam program SOTH mampu memaksimalkan golden period dan mencetak generasi unggul.
“Saya percaya bahwa pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperoleh secara sungguh-sungguh selama belajar di SOTH merupakan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak karena dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan dapat menjadi langkah strategis dalam memaksimalkan golden period dan mencetak generasi unggul,” ungkapnya.
Suwito, Kadin PPKB-PPPA melalui sambutannya berharap para orang tua hebat yang diwisuda mampu menularkan dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapan kami kepada seluruh Peserta Sekolah Orang Tua Hebat yang telah dinyatakan lulus, agar tetap terus semangat dalam menerapkan pembelajaran dan menyebarluaskan ilmu-ilmu pengasuhan yang telah didapatkan sebagai Orang Tua Balita penerus Bangsa Indonesia dan 21 tahun yang akan datang Indonesia berusia 100 tahun yaitu tahun 2045 para balita ini akan menjadi Generasi Emas generasi berkualitas yang siap menerima estafet pembangunan,” harapnya.(Prokopim/lio/ahm)