Hari lingkungan hidup sedunia tahun ini mengangkat tema “Hentikan Polusi Plastik”. Sebuah seruan global yang mengingatkan kita bahwa dunia sedang menghadapi tiga krisis besar secara bersamaan, yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi lingkungan. Ketiganya saling berkaitan, dan sampah plastik menjadi salah satu pemicunya yang paling nyata.
Upaya Kabupaten Magetan untuk mewujudkan kebun raya bambu juga dapat meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan Iklim. Dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pangan (DLHP) Magetan menggelar Festival Magetan Jadoel di GOR Ki Mageti, Senin (30/6/2025).
Kepala DLHP Magetan Saif Muchlisun mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan festival bambu ini ialah sebagai bentuk peringatan hari lingkungan hidup tahun 2025 dan menyongsong program kebun raya bambu di Kabupaten Magetan, dan sebagai wadah edukasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup serta sebagai sarana peningkatan ekonomi masyarakat melalui pameran Magetan djadoel. “Kami menyadari bahwa upaya pelestarian lingkungan ini adalah tanggung jawab bersama yang perlu terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Selanjutnya Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti menyampaikan, festival bambu yang kini memasuki tahun kedua ini merupakan simbol kolaborasi lintas sektor, pemerintah, swasta, komunitas, penggiat lingkungan, umkm, dan tentu saja masyarakat Magetan. Pembangunan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan.
Melalui festival ini, “Kita berharap dapat memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat, menumbuhkan kesadaran kolektif untuk mencintai bumi dan meningkatkan ekonomi rakyat melalui partisipasi umkm, pelaku usaha lokal, mitra binaan, serta penggiat bambu dan lingkungan lainnya,” imbuhnya.(Diskominfo:wan / fa2 / IKP1)