Bupati Magetan, Hadiri Acara Tradisi Galungan dusun Wonomulyo desa Genilangit Poncol.

Ratusan warga Dusun Wonomulyo terlihat berjajar di sepanjang jalan menuju makam Ki Hajar Wonokoso. Beberapa di antara mereka nampak mengenakan pakaian adat. Lirih alunan tongkling terdengar memecah keheningan malam, mengiringi arak-arakan menuju makam Ki Hajar Wonokoso.

.

Malam ini Senin, (17/11) bertempat di makam Ki Hajar Wonokoso dan pagelaran di Halaman Vihara Vimalakirti Wonomulyo, masyarakat Wonomulyo melangsungkan upacara adat Galungan, sebuah kearifan lokal yang menjadi bukti terciptanya persatuan dari semangat kemajemukan.

.

Tradisi Galungan di Dusun Wonomulyo diadakan setiap 7 bulan sekali, bertepatan dengan wuku Galungan pada kalender Jawa. Pelaksanaan tradisi Galungan di Dusun Wonomulyo digelar untuk memperingati Haul Ki Hajar Wonokoso, orang yang membabad Dusun Wonomulyo untuk kali pertama.

.

Saat perbedaan menjadi pintu masuk untuk hadirnya sebuah perpecahan, di Dusun ini perbedaan justeru menjadi sebuah tanda kekuatan. Acara adat ini diikuti oleh seluruh masyarakat Dusun Wonomulyo, baik yang beragama Islam, Budha, atau Hindhu.

Kerukunan dan kekompakan masyarakat Wonomulyo merupakan bukti, membangun Indonesia dari pinggiran melalui tradisi.

.

“Dengan kegiatan ini kami bermakusud untuk melanjutkan perjuangan Beliau (Ki Hajar Wonokoso), kita bersama-sama membangun Indonesia dari pinggiran, khususnya dari desa,” tutur Kepala Desa Wonomulyo.

.

Bupati Magetan, Bunda Nanik dalan sambutannya menyampaikan Tradisi adat galungan yang kita laksakan hari ini bukan sekadar upacara seremonial, tetapi lebih kepada warisan leluhur yang memiliki makna mendalam baik sebagai bentuk rasa syukur, sarana mempererat hubungan sosial maupun sebagai identitas budaya yang mengakar kuat.

.

“Melalui penyelenggaraan ini, kita semua dapat mengambil nilai-nilai positif yang diajarkan oleh para leluhur seperti gotong royong, kebersamaan, kejujuran, dan penghormatan terhadap alam, nilai-nilai inilah yang harus terus kita tanamkan kepada generasi muda agar budaya kita tetap hidup dan berkembang”. Ujarnya.(Prokopim/adm/bee)