Aplikasi Anti Bullying “SORA” Antar SMAN 1 Magetan Masuk 6 Besar Inotek Award Provinsi Jatim 2025

SMA Negeri 1 Magetan kembali menorehkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini berhasil masuk 6 besar Kompetisi Inovasi dan Teknologi (Inotek Award) Provinsi Jatim 2025 melalui inovasi aplikasi “SORA” (Sobat Remaja Anti Bullying), sebuah aplikasi berbasis Android yang dirancang untuk memberikan edukasi anti perundungan di kalangan pelajar.

Sebagai bagian dari tahapan penilaian, Tim Kunjung Lapang Inotek Award Provinsi Jawa Timur 2025 hari ini mengunjungi SMA Negeri 1 Magetan di Jl. Monginsidi No. 24, Magetan, pada Rabu (13/08/2025). Kegiatan ini menjadi momen penting untuk melihat langsung implementasi inovasi tersebut. Inotek Award sendiri merupakan ajang bergengsi untuk mengapresiasi kreativitas dan inovasi terbaik di Jawa Timur, sekaligus mendorong budaya inovatif dan kolaboratif demi kemajuan pendidikan yang berdaya saing tinggi di era global.

Aplikasi SORA hadir sebagai media edukasi interaktif yang membantu remaja memahami bahaya perundungan (bullying) dan memberikan panduan cara menghadapinya. Dengan pendekatan teknologi, aplikasi ini diharapkan menjadi solusi praktis yang mudah diakses oleh pelajar.

Acara kunjungan ini dihadiri oleh Tim Penilai Inotek Award 2025 Provinsi Jatim, perwakilan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jatim Wilayah Ponorogo, Tim Bappeda Litbang Kabupaten Magetan, perwakilan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan, jajaran Forkopimca Magetan, Kepala SMA Negeri 1 Magetan beserta guru, tenaga kependidikan, Tim SORA, dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Magetan.

Kepala SMA Negeri 1 Magetan, Aris Sudarmono, M.Pd, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. “Alhamdulillah, SMA Negeri 1 Magetan berhasil masuk ke tahap 6 besar Inotek Award tingkat Provinsi. Semoga inovasi ini menjadi kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Magetan dan Provinsi Jawa Timur, serta melahirkan generasi kreatif yang siap menyokong kemajuan Indonesia 2045,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa SORA dibuat oleh siswa SMA Negeri 1 Magetan untuk mengenalkan apa itu bullying, jenis-jenis tindakan yang termasuk perundungan, serta cara melaporkannya kepada guru pembina atau Tim Pencegahan Tindak Kekerasan (TPTK) di sekolah. “Aplikasi ini diharapkan mendukung program pencegahan bullying sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman,” tambahnya.

Perwakilan BRIDA Provinsi Jawa Timur, Firman Syah Ali, berharap proses penilaian berjalan lancer. “Semoga dewan juri diberikan kesehatan, kekuatan, dan keteguhan agar dapat menilai dengan jernih dan optimal,” ungkapnya.

Juri pertama, dr. Muhammad Irfan Hadi, M.KL, menilai aplikasi SORA memiliki keunggulan dibanding aplikasi serupa, terutama dari segi kelengkapan fitur. “SORAI memiliki fitur yang cukup lengkap dibandingkan aplikasi serupa dari Yogyakarta, dan sudah digunakan oleh siswa SMA Negeri 1 Magetan,” jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Magetan juga menyatakan kesediaannya jika sekolah lain ingin memanfaatkan aplikasi SORA.

Sementara itu, juri kedua, dr. Edi Jatmiko, S.T., M.T., menilai aspek teknis aplikasi. “Kami memastikan tampilan (frontend) aplikasi tidak bermasalah dan tidak mengambil kode dari pihak lain. Dari sisi backend, kami memeriksa apakah pemrogramannya orisinal. Selain aspek teknis, kami juga melihat manfaat positifnya bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ke depan, aplikasi SORA diharapkan dapat disosialisasikan ke seluruh SMA, SMP, dan SD di Kabupaten Magetan. Dengan masuknya ke dalam 6 besar, peluang SMA Negeri 1 Magetan untuk meraih juara Inotek Award Provinsi Jatim 2025 semakin terbuka lebar. Hasil penilaian akhir diharapkan menjadi kebanggaan bagi sekolah sekaligus masyarakat Kabupaten Magetan.(Diskominfo:okt / fa2 / IKP1)