Antisipasi Terjadinya Karhutla, BPBD Gelar Rakor Satgas Pengendalian Karhutla Di Kabupaten Magetan Tahun 2025

Posisi Indonesia yang berada digaris khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, mempunyai potensi untuk sering terjadi bencana hidrometeorologi, dimana pada saat musim penghujan dihadapkan bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan pada musim kemarau dihadapkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan. Menghadapi keadaan tersebut BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Magetan menggelar rakor tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pendapa Surya Graha Magetan, Rabu (30/7/25).

Dalam rakor kali ini, Pj. Sekdakab Magetan Muhtar Wahid menyampaikan, pemerintah daerah perlu mempersiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan. “Di Kabupaten Magetan terdapat hutan rakyat di 29 desa / kelurahan yang tersebar di Kecamatan Lembeyan, Parang, Poncol, Plaosan, Panekan, Sidorejo, Kawedanan dan Kecamatan Ngariboyo yang harus mendapatkan perhatian akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

Dikesempatan yang sama Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan, “Kita patut bersyukur bahwa Kabupaten Magetan memiliki banyak sumber mata air serta kandungan air bawah tanah yang cukup, sehingga mengurangi potensi terjadinya bencana kekeringan. Oleh sebab itu, anugerah ini harus dan wajib kita pelihara dengan cara menjaga kelestarian alam serta bijak dalam menggunakan air agar ketersediaan air terjaga agar terbebas dari bencana kekeringan,” ujarnya.

Rakor tersebut dihadiri Bupati Magetan, Administrator KPH Lawu DS, Perhutani, Kepala BPBD Magetan, OPD terkait Forkopimca.(Diskominfo:wan / fa2 / IKP1)